"Sell what people want to buy"
Pepatah itu merupakan salah satu pedoman ampuh dalam dunia marketing. Bagaimana mungkin produk atau jasa anda akan laris manis di pasaran apabila orang-orang tidak berminat membelinya. Terkadang perusahaan melupakan esensi penting dari marketing yaitu bagaimana sebuah strategi dapat direalisasikan menjadi marketing plan. Akhir dari sebuah marketing memang adalah sebuah closing atau penjualan dan sales. Namun proses merumuskan sebuah strategi yang jitu dan sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan nafas dan ciri khas tersendiri dalam marketing. Mendesain agar produk atau jasa anda dapat menyentuh komunitas target dan membuat mereka membeli apa yang sudah anda tawarkan, proses tersebut secara singkatnya disebut strategi marketing.
Definisi standar mengenai marketing strategy dapat anda pelajari disini
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html
Sedangkan prinsip-prinsip marketing strategy secara sederhana oleh Greg Satel dapat anda lihat disini
http://www.forbes.com/sites/gregsatell/2013/04/16/4-principles-of-marketing-strategy-in-the-digital-age/
Lalu, bagaimana memulai untuk membuat sebuah marketing strategy yang jitu, ampuh dan sesuai dengan bisnis yang anda jalankan saat ini? Berikut tips bisnis yang dapat menjadi salah satu inspirasi anda.
1. Product and Services Knowledge
"Kuman di seberang lautan nampak namun gajah di pelupuk mata tak nampak". Kalimat tersebut layaknya harus diperhatikan oleh pemilik bisnis. Membuat produk dan jasa serta mengetahui kelemahan, kelebihan dan analisis mendalam terhadapnya dapat dilakukan dalam sebuah analisis SWOT. SWOT terdiri dari Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. Kekuatan dan kelebihan internal sebuah usaha disusun dalam sebuah Strength, Weakness berisi kelemahan internal produk dan jasa serta usaha tersebut. Peluang eksternal yang dapat dijadikan keuntungan perusahaan dimasukkan dalam Opportunity, sedangkan ancaman dari pesaing usaha dan kelemahan eksternal sebuah usaha disusun dalam sebuah Threat. SWOT analysis kemudian dipetakan menjadi sebuah diagram empat ruang seperti berikut.
Sumber : www.gliffy.com
Saat kita telah mengetahui kelemahan dan kelebihan kita, maka tahap selanjutnya adalah mencari kecocokan antara S-W, O-T dan seterusnya. Strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada kemudian dirumuskan dalam sebuah marketing strategy. Jangan lupa untuk menetapkan STP yaitu Segmenting atau segmen pasar, Targeting atau target konsumen dan pasar serta Positioning atau image yang ingin dan akan dibentuk dalam benak konsumen dan pasar.
Lebih lanjut mengenai teori STP dapat anda lihat disini. http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/teori-teori-pemasaran.html
2. Market Research
Setelah anda mengetahui tentang produk anda, yang perlu anda ketahui selanjutnya yaitu pasar. Membuat sebuah analisa dan penelitian mengenai pasar yang menjadi konsumen anda beserta kesukaan, tipe produk yang dicari, harga, warna, jenis dan lain sebagainya, merupakan senjata dan modal ampuh bagi anda untuk merumuskan akan melemparkan produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Sebuah market research dapat berupa quesioner dan pengumpulan data statistik baik berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa ukuran seperti warna, rasa, bentuk dan lain sebagainya yang merupakan parameter citarasa, hobi atau kesukaaan. Data kuantitatif lebih kepada parameter yang dapat dihitung, misalnya berapa prosentase wanita yang lebih menyukai update status di BBM daripada Facebook atau Twitter. Atau berapakah jumlah pelajar yang memiliki lebih dari satu akun Facebook, Twitter atau Instagram dari total 200 responden. Kesalahan utama dalam market research yaitu menetapkan responden dan alokasi dana untuk riset tersebut. Responden dipilih berdasarkan tujuan dan segmen pasar yang akan dituju, dan itu tidak memerlukan biaya dan alokasi dana yang tinggi. Saat ini, banyak sekali cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh survey melalui lembaga survey yang murah dan eifisien. Hanya saja kita perlu jeli dan teliti dalam memilih lembaga survey tersebut. Atau apabila ingin menghemat anggaran, dapat mempergunakan jasa surveyor freelance.
3. Marketing Strategy dan Marketing Plan
Setelah kita memperoleh data dari market research, langkah selanjutnya yaitu menentukan strategi penetrasi pasar yang akan kita tempuh. Strategi lebih berupa beberapa langkah dan tujuan global yang sederhana, yang kemudian akan dijabarkan dalam rincian detil kegiatan marketing dalam sebuah Marketing Plan. Dalam marketing plan, dituliskan rincian mengenai kegiatan yang akan dilakukan setiap bulannya, penanggung jawab atau Person In Charge (PIC), fokus, tujuan, alokasi dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut beserta output yang ingin diperoleh. Jangan lupa masukkan timeline waktu kegiatan beserta due date atau tanggal deadline penyelesaian kegiatan.
Contoh plan dan tanggal. Sumber : dokumen pribadi penulis.
Saat sebuah marketing plan telah dirilis, maka dokumen tersebut menjadi tugas dari seluruh bagian dari departemen marketing untuk menjalankan dan mensukseskannya. Fungsi dari seorang marketing supervisor atau manajer adalah mengawasi proses perkembangan sebuah plan menjadi realisasi dan prosentase pelaksanaannya baik itu harian, mingguan atau bulanan. Manajemen pengawasan yang rapi dan terus menerus akan membuahkan hasil dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
Seorang pelaku bisnis atau wirausaha dituntut untuk teliti dan jeli dalam mengemas produknya sebelum dilempar ke pasar, karena pengemasan produk tersebut sangat menentukan citra dan image yang akan diperoleh produk tersebut. Marketing seolah berpacu dengan waktu, karena kompetitor juga dapat membuat produk atau melepas strategi ke pasar bahkan saat kita sedang memikirkan strategi tersebut. Inovasi dan pengetahuan akan keinginan dan trend dalam pasar adalah kemampuan tersendiri dalam seorang pucuk pimpinan perusahaan atau manajer marketing. Tugas seorang pemimpin atau manajemen yaitu menciptakan strategi dan rencana yang tepat sasaran agar memperoleh output sesuai target perusahaan. Karena nafas dalam sebuah usaha yaitu perputaran uang dan pendapatan sehingga mampu menselaraskan dengan departemen produksi atau bagian lain dari perusahaan.