Minggu, 26 Januari 2014

Cara Memilih Bisnis Bagi Pemula-Bagian Pertama

Beberapa waktu yang lalu, saya berbincang dengan seorang partner saya dalam proyek dan bisnis yang kebetulan adalah WNA. Beliau berkata bahwa tahun depan (2014, tahun ini) merupakan tahun yang cukup menarik baginya karena dia akan memperoleh tunjangan pensiun. Nominal yang cukup besar bagi saya, setidaknya cukup untuk membawa pulang Land Cruiser Prado TX 2013. Notabene dia dulunya bekerja di bagian mesin dalam sebuah industri pembuatan pesawat terbang di Inggris. Saat saya menanyakan, akan dia apakan uang pensiunan tersebut, dengan mantap dia berencana akan membuat sebuah usaha berbasis pertanian. Tak pelak lagi, karena kami sempat membangun kerja sama bisnis dalam agroindustri, pengalaman tersebut membuatnya semakin gigih dan terorganisir dalam mempersiapkan sebuah Business Plan.

Lama tak berselang setelah perbincangan tersebut, ada pula perbincangan dengan rekan kerja saya. Dia bercerita bahwa teman dekatnya akan segera pensiun dari salah satu perusahaan pertambangan besar di Indonesia, dan sampai detik ini belum tahu harus diapakan uang pensiunnya. Pekerjaannya yang setiap hari berkutat di bagian konstruksi dan pengeboran serta sistem operasi komputer, membuatnya hampir menjadi robot dan hanya bekerja sesuai deskripsi SOP selama puluhan tahun. Jiwa entrepreneurship dan wirausaha merupakan hal yang aneh dan tidak lazim baginya, sehingga memperoleh dana pensiun yang cukup besar membuatnya menjadi kebingungan dan tidak tahu harus dikemanakan.

Cukup ironi memang, ada orang yang memiliki ide brilian, konsep rapi dan terorganisir, perhitungan analisis ekonomi matang, namun tidak memiliki dukungan modal usaha yang cukup. Di lain pihak, ada orang yang berkecukupan namun terkadang tidak tahu harus membuka bisnis apa dan mulai dari mana. Bahkan filosofi ‘takut ditipu’ menyebabkan mereka lebih protektif akan langkah-langkah bisnis yang akan mereka tempuh.

Berikut adalah tips bagi anda yang yang hendak memulai bisnis atau wirausaha.
1.      Mulai Dari Diri Anda
Tanyakan pada diri anda sendiri, apa hobi dan kesukaan yang anda gemari. Tak jarang, bisnis dimulai dari hal yang menjadi ciri khas atau favorit anda. Pemiliki Planet Adventure bernama Dwi Handono salah satunya, dari hobi melaksanakan kegiatan alam dan pecinta alam, membawanya dalam sebuah bisnis outbond. Tengok pula Susana kisah Darmawan. Wanita yang gemar membuat kue dan roti ini, memiliki bisnis Clairmont Patisserie hingga beberapa cabang di Jakarta. Wahyu Aditya, pemilik HelloMotion Academy of Animation. Sederet pengusaha memulai bisnisnya dari hobi, dengan falsafah bahwa melakukan pekerjaan yang disukai akan memberikan nilai lebih dan terasa ringan saat mengerjakannya. Tidak memiliki hobi yang ingin dikembangkan menjadi bisnis? Tidak masalah, karena hobi merupakan pemicu saja, bukan acuan utama. Bisa dimulai dari keahlian dan skill pekerjaan anda di masa lalu. Ahli computer? Mengapa tidak memulai usaha jualan computer rakitan? Selain harganya lebih murah dari yang bermerk, computer rakitan diburu mahasiswa yang mengutamakan kualitas dan harga miring.
2.      Belajar Pada Ahlinya
Setelah menentukan jenis bisnis, maka saatnya anda belajar pada ahlinya. Bisa jadi ahli dalam hal tersebut merupakan saudara, teman, relasi atau teman dari teman. Buatlah jadwal pertemuan langsung, dengan maksud dan tujuan menimba ilmu. Berhati-hati dalam menentukan ‘guru bisnis’ anda tersebut, karena investor kebingungan merupakan sasaran empuk bagi pihak yang kurang bertanggung jawab. Pastikan anda memahami resiko dari bisnis tersebut, karena selain menjanjikan keuntungan melimpah, setiap bisnis memiliki resiko yang perlu anda pahami.
3.      Buat Perencanaan Yang Matang
Business plan dan business analysis merupakan beberapa perlengkapan tempur yang harus anda buat dalam merencanakan sebuah usaha. Business plan adalah berisi rencana bisnis yang akan anda lakukan. Business plan berisi tujuan, focus, departemen yang membawahi, tanggal pelaksanaan, penanggungjawab, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan per kegiatan dalam rencana tersebut. Business analysis merupakan analisa bisnis yang anda pilih, berisi latar belakang, prospek, market, analisa SWOT atau Strength Weakness Opportunity dan Threat beserta strategi mengatasinya.
4.      Detil Analisis Keuangan dan Cashflow
Banyak sekali bisnis yang sesungguhnya sangat prospektif dan menjanjikan keuntungan serta margin tinggi diatas kertas, namun saat pelaksanaan mengalami dead-lock dan harus gulung tikar. Kunci utama dari setiap bisnis adalah alur perputaran uang atau cashflow yang sehat. Setinggi apapun profit usaha anda, tidak akan bermakna bila profit tersebut dalam waktu yang panjang. Buatlah penerimaan keuntungan dalam waktu relative pendek misal secara harian atau mingguan.
5.      Man Before The Job
Sebelum membangun pabrik, kantor atau lokasi usaha, tentukan dulu orang-orang yang akan menjalankan rencana anda. Tentukan bagian yang utama dan menjadi jantung bisnis anda seperti produksi, akunting dan pemasaran. Pastikan anda mengetahui latar belakang orang tersebut, karena mereka akan menjadi tangan kanan anda dan yang akan menggerakkan roda bisnis anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar