Lama tak berselang setelah perbincangan tersebut, ada pula perbincangan dengan rekan kerja saya. Dia bercerita bahwa teman dekatnya akan segera pensiun dari salah satu perusahaan pertambangan besar di Indonesia, dan sampai detik ini belum tahu harus diapakan uang pensiunnya. Pekerjaannya yang setiap hari berkutat di bagian konstruksi dan pengeboran serta sistem operasi komputer, membuatnya hampir menjadi robot dan hanya bekerja sesuai deskripsi SOP selama puluhan tahun. Jiwa entrepreneurship dan wirausaha merupakan hal yang aneh dan tidak lazim baginya, sehingga memperoleh dana pensiun yang cukup besar membuatnya menjadi kebingungan dan tidak tahu harus dikemanakan.
Cukup ironi memang, ada orang yang memiliki ide brilian, konsep rapi dan terorganisir, perhitungan analisis ekonomi matang, namun tidak memiliki dukungan modal usaha yang cukup. Di lain pihak, ada orang yang berkecukupan namun terkadang tidak tahu harus membuka bisnis apa dan mulai dari mana. Bahkan filosofi ‘takut ditipu’ menyebabkan mereka lebih protektif akan langkah-langkah bisnis yang akan mereka tempuh.
Berikut adalah tips bagi anda yang yang hendak memulai bisnis atau wirausaha.
1.
Mulai Dari Diri Anda
Tanyakan pada diri anda sendiri, apa hobi dan
kesukaan yang anda gemari. Tak jarang, bisnis dimulai dari hal yang menjadi ciri
khas atau favorit anda. Pemiliki Planet Adventure bernama Dwi Handono salah
satunya, dari hobi melaksanakan kegiatan alam dan pecinta alam, membawanya
dalam sebuah bisnis outbond. Tengok pula Susana kisah Darmawan. Wanita yang
gemar membuat kue dan roti ini, memiliki bisnis Clairmont Patisserie hingga
beberapa cabang di Jakarta. Wahyu Aditya, pemilik HelloMotion Academy of Animation.
Sederet pengusaha memulai bisnisnya dari hobi, dengan falsafah bahwa melakukan
pekerjaan yang disukai akan memberikan nilai lebih dan terasa ringan saat
mengerjakannya. Tidak memiliki hobi yang ingin dikembangkan menjadi bisnis?
Tidak masalah, karena hobi merupakan pemicu saja, bukan acuan utama. Bisa
dimulai dari keahlian dan skill pekerjaan anda di masa lalu. Ahli computer?
Mengapa tidak memulai usaha jualan computer rakitan? Selain harganya lebih
murah dari yang bermerk, computer rakitan diburu mahasiswa yang mengutamakan
kualitas dan harga miring.
2.
Belajar Pada Ahlinya
Setelah menentukan jenis bisnis, maka saatnya anda
belajar pada ahlinya. Bisa jadi ahli dalam hal tersebut merupakan saudara,
teman, relasi atau teman dari teman. Buatlah jadwal pertemuan langsung, dengan
maksud dan tujuan menimba ilmu. Berhati-hati dalam menentukan ‘guru bisnis’
anda tersebut, karena investor kebingungan merupakan sasaran empuk bagi pihak
yang kurang bertanggung jawab. Pastikan anda memahami resiko dari bisnis
tersebut, karena selain menjanjikan keuntungan melimpah, setiap bisnis memiliki
resiko yang perlu anda pahami.
3.
Buat Perencanaan Yang Matang
Business plan dan business analysis merupakan
beberapa perlengkapan tempur yang harus anda buat dalam merencanakan sebuah
usaha. Business plan adalah berisi rencana bisnis yang akan anda lakukan.
Business plan berisi tujuan, focus, departemen yang membawahi, tanggal
pelaksanaan, penanggungjawab, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan per
kegiatan dalam rencana tersebut. Business analysis merupakan analisa bisnis
yang anda pilih, berisi latar belakang, prospek, market, analisa SWOT atau
Strength Weakness Opportunity dan Threat beserta strategi mengatasinya.
4.
Detil Analisis Keuangan dan Cashflow
Banyak sekali bisnis yang sesungguhnya sangat
prospektif dan menjanjikan keuntungan serta margin tinggi diatas kertas, namun
saat pelaksanaan mengalami dead-lock dan harus gulung tikar. Kunci utama dari
setiap bisnis adalah alur perputaran uang atau cashflow yang sehat. Setinggi
apapun profit usaha anda, tidak akan bermakna bila profit tersebut dalam waktu
yang panjang. Buatlah penerimaan keuntungan dalam waktu relative pendek misal secara
harian atau mingguan.
5.
Man Before The Job
Sebelum membangun pabrik, kantor atau lokasi usaha,
tentukan dulu orang-orang yang akan menjalankan rencana anda. Tentukan bagian
yang utama dan menjadi jantung bisnis anda seperti produksi, akunting dan
pemasaran. Pastikan anda mengetahui latar belakang orang tersebut, karena
mereka akan menjadi tangan kanan anda dan yang akan menggerakkan roda bisnis
anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar